Negeri-negeri Para Guru

Seorang pedagang mengunjungi para sufi dan bertanya:
“Beberapa negri betul-betul penuh dengan guru-guru, yaitu guru-guru spiritual dengan formula-formula dan doktrin-doktrin tertentu. Tetapi mengapa sedikit sekali para sufi di negri ini? Dan mengapa pula para sufi ini, ketika orang-orang telah mengenal mereka, kebanyakannya hanyalah sufi-sufi palsu atau orang-orang yang mengulang-ulang latihan-latihan yang telah diwariskan oleh orang lain kepada mereka?”
San sufi menjawab:
“Engkau mengajukan dua buah pertanyaan yang jawabannya adalah satu dan sama: di Negri India, misalnya, banyak sekalai kita jumpai guru-guru dan pemuja-pemuja temapt-tempat keramat dan suci, sedang para sufi sejati yang dikenal umum jauh lebih jarang diketemukan. Hal ini disebabkan karena sementara para guru beserta murid-murid mereka bersuka-suka, para sufiini sibuk kerja. Tanpa Adanya sufi yang bekerja maka umat manusia akan binasa. India adalah negri para pemikat ular. Guru-guru yang dikenal umum adalah pemikat dan penghibur manusia.
Orang-orang suci yang tak dikenal umum bekerja demi umat manusia. Kegiatan manusia dewasa adalah mencari uru-guru yang tak dikenal ini.Kegiatan anak-anak adalah mencari hiburan.
Tidaklah engkau saksikan, betapa murid-murid dari para guru tersebut setiap hari berkumpul mengerubungi kita sedang tak satu pun dari seratus orang di antara mereka yang dapat kita terima menjadi murid karena mereka telah dihajar untuk menikmati sesuatu hal yang seharusnya untuk dipelajari?”